Sunrise di Puncak Condong, Desa Hulosobo
Desa Hulosobo merupakan Desa yang terletak di Kecamatan Kaligesing Kabupaten Purworejo. Desa ini memiliki 4 Dusun (Krajan, Sundak, Sumberjo, dan Munggangrejo) dengan luas wilayah sekitar 306,200 hektar. Desa Hulosobo merupakan rintisan pengikut Pangeran Diponegoro sejak Tahun 1831. Pada Desember 1948 Belanda melancarkan Agresi Militer ke-2. Sebagaimana daerah-daerah lainnya, Purworejo juga menjadi daerah pendudukan Belanda yang berakhir menjelang pengakuan kedaulatan pada tanggal 27 Desember 1949. Pada saat itu Desa Hulosobo pernah menjadi Pusat Pemerintahan Kabupaten Purworejo, yaitu pada saat Bupati Purworejo mengungsi di Desa Hulosobo karena kejaran tentara Belanda. Tempat pengungsian ini berada di dusun Sumberjo yg terkenal dengan Karang Kaendran. Saat tentara membombardir tempat ini ternyata meleset, karena bom jatuhnya di sekitar Kecamatan Kaligesing. Maka, selamatlah Bupati R. Moeritno Rekso Negoro dari serangan Belanda, kemudian beliau membuat prasasti mengenai keberadaannya di Karang Kaendran Desa Hulosobo.
Pada saat Covid – 19 Pemerintah Desa Hulosobo juga telah memberikan masker, sabun cuci tangan dan Vitamin C ke seluruh warga Desa. Hal ini merupakan bagian dari tindakan pencegahan penyebaran Covid-19. Pemerintah Desa juga menyediakan wifi gratis di setiap dusun untuk mendukung kegiatan Belajar Mengajar warga desa selama pandemi sekaligus sebagai media berkomunikasi dengan perantau yang berada di luar desa. Pada setiap titik wifi juga terdapat CCTV untuk memantau situasi Desa Hulosobo.
Desa Hulosobo juga merupakan Desa yang memberikan berbagai ruang kepada masyarakatnya. Setiap Dusun memiliki berbagai grup kesenian yang dapat ditampilkan pada saat dibutuhkan. Salah satu yang paling terkenal adalah Kuda Lumping “WIDOTOMO”. Pemerintah Desa juga mengadakan piket malam di Balai Desa sehingga Kantor Desa Hulosobo siap dan standby 24 jam melayani masyarakat Desa. Tim Narasi Desa berkesempatan ikut piket sambil mendengarkan Radio Desa Hulosobo.
Sebagai Desa yang didirikan oleh para prajurit Pangeran Diponegoro secara geografis kondisi Desa Hulosobo juga mirip dengan Goa Selarong, dimana Desa Hulosobo dikelilingi oleh beberapa Bukit sebagai Benteng Alami untuk mencegah serangan musuh. Desa Hulosobo juga cocok dijadikan berbagai Destinasi Wisata seperti wisata sejarah, wisata alam, dan wisata seni dan budaya, serta wisata edukasi dengan berbagai potensi yang dimiliki seperti terdapatnya aneka tanaman khas lokal Hulosobo seperti durian, manggis, jengkol, pete, dan duku, serta beberapa Kelompok Ternak Kambing Ettawa Ras Kaligesing.
Untuk Kambing Ettawa Ras Kaligesing Pemerintah Desa bahkan telah membeli 4 pejantan dengan kualitas terbaik yang diberikan kepada 4 dusun, dengan harapan dapat meningkatkan kualitas dan harga Kambing Ettawa Ras Kaligesing yang dimiliki oleh warga Desa Hulosobo. Selain itu, Pemerintah Desa juga secara rutin menyelenggarakan kontes Kambing Ettawa Ras Kaligesing di Desa Hulosobo sebagai bagian dari strategi peningkatan kualitas dan juga akses pemasaran Kambing Ettawa Ras Kaligesing di Desa Hulosobo.
Saat ini perjalanan pariwisata telah menjelma menjadi kebutuhan yang harus dipenuhi oleh masyarakat, seiring dengan perubahan gaya hidup yang ada di masyarakat. Pesona Menoreh, dan tingginya permintaan masyarakat untuk melakukan perjalanan wisata telah mendorong berbagai pihak untuk membangun destinasi wisata. Desa Wisata sendiri merupakan destinasi wisata yang dikelola oleh Pemerintah Desa yang dibantu oleh masyarakat sekitar.
Pemerintah Desa Hulosobo diharapkan dapat menawarkan atraksi yang unik, serta menawarkan potensi lokal yang dibalut dengan kreativitas dan aktivitas masyarakat sekitar. Berbagai keunggulan dan keunikan yang dimiliki Desa Hulosobo adalah Gunung Condong, Gunung Pinatar, Gunung Anak, Gunung Malang, Gunung Watu Tumpang, Gunung Arjuna, Gunung Gajah Mungkur, Gunung Watu Gemblong, Watu Peti, Kedung Setlawah, dan juga Karang Kaendran. Kedepan, diharapkan Desa Hulosobo dapat mengembangkan Destinasi Wisata dengan mengoptimalkan berbagai pesona alam dan budaya yang berada didalamnya sebagai lokomotif pengembangan ekonomi Desa dengan branding nya Hulosobo Next Destination.